Review Qatar vs Indonesia U23: Garuda Muda Tumbang Secara Kontroversial

Indonesia gagal memetik poin di laga pembuka Piala Asia U23 2024 pasca tumbang di tangan Qatar, Senin (15/4). Pasukan Shin Tae-yong kewalahan pasca mendapat dua kartu merah. Seperti apa jalannya laga yang berlangsung di Stadion Jassim bin Hamad ini? Mari kita simak!

Bacaan Lainnya

Tuan Rumah Pimpin Babak Pertama

Timnas Indonesia turun dengan skema 4-2-3-1 di awal, menempatakan Arhan Pratama sebagai striker tunggal di depan. Qatar merespon dengan 4-3-3, dengan serangan bertumpu pada Ahmed Al-Rawi sebagai penyerang.

Bermain di hadapan puluhan ribu pendukungnya, Qatar berusaha mengeksploitasi sisi kelebaran timnas, baik sisi kiri, maupun sisi kanan. Benar saja, lewat skema demikian, Qatar nyaris memimpin, tetapi percobaan Mostafa Meshaal dari sisi kanan masih melebar pada menit ke-14.

Tiga menit berselang, Qatar nyaris menghukum kesalahan umpan Komang Teguh di area permainan Indonesia. Namun, sepakan Mahdi Salem masih bisa dimentahkan penjaga gawang Ernando Ari.

Kombinasi sempurna antara Rafael Struick dan Ivar Jenner nyaris berbuah satu gol buat Indonesia pada menit ke-39. Lengkungan indah Struick tak mampu diantisipasi kiper Qatar, Yousef Abdulrahman Baliadeh. Namun, tembakan Struick masih membentur tiang sebelah kiri.

Pada waktu tambahan, petaka hadir buat timnas, manakala Qatar mendapat hadiah penalti menyusul pelanggaran Rizky Ridho di area terlarang. Wasit menunjuk titik putih pasca meninjau VAR, menganggap sikut Ridho bergerak aktif dan mengakibatkan pelanggaran.

Khalid Ali Sabah yang maju sebagai eksekutor berhasil menunaikan tugasnya dengan baik. Tembakannya mengarah tepat ke tengah gawang, mengecoh Ernando yang melakukan antisipasi ke sisi kiri. 1-0 Qatar memimpin.

Kemenangan Kontroversial

Dengan keunggulan di babak pertama, Qatar masuk ke lapangan dan tampil percaya diri di babak kedua. Timnas Indonesia sementara itu masih berusaha mengejar gol. Tapi sayangnya, skuad Shin Tae-yong kalah dengan segala kontroversi di babak kedua.

Babak kedua baru berjalan satu menit, Ivar Jenner mendapat hadiah kartu kuning kedua dari wasit. Jenner dinilai melakukan pelanggaran terhadap pemain bernomor punggung 3, Saif Eldeen. Sebuah pelanggaran yang akhirnya membuat timnas harus bermain dengan 10 orang.

Qatar yang unggul jumlah pemain akhirnya mengunci kemenangan lewat gol indah Ahmed Al-Rawi pada menit ke-54. Sepakan bebasnya dari jarak 30 meter menghujam telak gawang Ernando. 2-0 Qatar memimpin.

Permainan Indonesia lebih terbuka di babak kedua, tetapi sejumlah kontroversi ikut menghias paruh kedua laga Qatar vs Indonesia ini. Kontroversi yang berbuah satu kartu kuning buat Shin Tae-yong, pelatih Indonesia dan satu kartu merah untuk Ramadhan Sanantha.

Pada menit ke-56, sebuah pelanggaran keras dilakukan Saif Eldeen terhadap Witan Sulaiman. Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning, alih-alih kartu merah. Sontak pelanggaran ini memantik reaksi keras STY, tetapi wasit justru menghadiahi pelatih asal Korea Selatan itu kartu kuning.

Marselino Ferdinan mendapat satu big chance pada menit ke-62, lewat sepakan first time volley dari luar kotak penalti. Sayangnya, upaya tersebut sukses digagalkan Yousef Baliadeh, membuat skor 2-0 untuk Qatar bertahan.

Di penghujung laga, wasit menghukum Ramadhan Sananta dengan kartu merah atas pelanggaran kerasnya terhadap Mohammed Aiash. Pasca meninjau VAR, wasit mengganjar Sananta dengan kartu merah langsung, merevisi kartu kuning yang ia keluarkan sebelumnya.

Tidak ada gol tambahan hingga penghujung laga, memaksa timnas kehilangan poin di laga pembuka. Hal ini membuat Indonesia duduk di dasar klasemen. Sementara itu Qatar ada di posisi teratas, menyusul hasil seri dua kontestan Grup A lainnya, Australia dan Jordania.

Pelajaran Penting

Laga antara Qatar vs Indonesia U23 adalah laga yang penuh kontroversi. Keputusan wasit di beberapa momen, sadar atau tidak merugikan timnas. Terutama dua kartu merah yang didapat Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, berarti pukulan telak buat tim Garuda.

Namun, dari sisi positifnya, permainan skuad asuhan STY sejatinya lebih baik dari tuan rumah pada pertandingan ini. Terbukti dari permainan atraktif yang diperagakan di paruh kedua. PR nya adalah bagaiman membuat pertahanan jadi lebih solid di laga kedua nanti.

Pos terkait