Netizen Indonesia Malu-Maluin! Sudah Kalah, Rasis Pula

Indonesia menelan kekalahan dalam pertandingan play-off Olimpiade 2024 melawan Guinea. Laga ini memancing kemarahan para netizen Indonesia karena wasit yang dianggap berat sebelah. Namun, pantaskah kemarahan ini tercurah lewat perlakukan rasial?

Bacaan Lainnya

Kekalahan Kontroversial

Nasib apes menyambangi Witan Sulaeman CS ketika mereka menantang Guinea dalam partai play-off Olimpiade 2024, Kamis (9/5). Dikatakan apes karena kemenangan Guinea rasanya terjadi berkat bantuan wasit.

Ada beberapa keputusan kontroversial dari Francois Letexier, pengadil lapangan pada pertandingan tersebut. Salah satunya adalah pelanggaran Witan pada Ilaix Moriba di babak pertama. Keputusan kontroversial ini bahkan menghadirkan penalti yang berujung gol buat Guinea.

Guinea sejatinya mendapat penalti kedua ketika Dewangga melanggar Bah pada babak kedua. Padahal dalam tayangan ulang, Dewangga jelas-jelas menyapu bola dan tackle yang ia lakukan seharusnya bersih.

Secara permainan, timnas Indonesia juga bisa mengimbangi Guinea. Hanya saja, keputusan-keputusan wasit tampaknya telah membuat Indonesia gagal menang. Kekalahan yang kontroversial memang. Tapi kontroversi itu tak mengubah fakta kalau Indonesia gagal melaju ke Olimpiade.

Netizen Marah-Marah

Adalah hal yang wajar kalau netizen Indonesia kecewa pada wasit laga Indonesia vs Guinea U23. Lumrah pula kalau para netizen marah kepada para pemain Guinea. Toh, beberapa dari mereka pandai berakting sehingga membuat wasit memberi beberapa pelanggaran tidak perlu.

Namun, sesuatu yang tidak wajar adalah menyerang semua pihak yang terlibat dengan perlakuan tidak pantas. Itulah yang terjadi pasca kekalahan timnas. Warganet beramai-ramai menggeruduk akun media sosial timnas Guinea.

Terpantau beberapa saat setelah pertandingan, akun media sosial timnas Guinea, utamanya Instagram dibanjiri banyak komentar rasial. Pelakunya mayoritas adalah warganet Indonesia yang kesal akibat hasil laga.

Komentar-komentar yang tertera beragam. Mayoritas bernada pelecehan dengan emoji warna hitam atau monyet. Lalu ada pula yang menuliskan ‘nigga’, sebuah kata yang memang sangat sensitif karena dianggap penghinaan atau pelecehan terhadap orang Afrika.

Reaksi Guinea

Melihat kolom komentar yang banjir oleh komentar-komentar rasial, Guinea pada akhirnya merilis sebuah pernyataan resmi lewat Instagram dan X. Pihak Guinea bahkan terang-terangan menulis nama Indonesia dalam pernyataan tersebut.

“Menyusul banyaknya penghinaan rasial dan emoji monyet dari para penggemar Indonesia, JGN (Asosiasi Sepakbola Guinea) harus menonaktifkan kolom komentar Instagram,” Tulis pihak Guinea.

“Rasisme menjadi sebuah tindakan yang makin lazim dalam sepakbola yang seharusnya mempersatukan kita. Kita tidak akan pernah berhenti melawannya! TIDAK PADA RASISME!!” Lanjut pernyataan tersebut.

Anomali Warga Indonesia

Saat warga Indonesia terkenal karena keramahannya, anomali terjadi pada dunia mayanya. Warga Indonesia justru terkenal karena kebrutalannya di media sosial. Sudah banyak buktinya, dan ujaran rasial di kolom komentar media sosial timnas Guinea hanya salah satunya.

Pesan untuk para netizen, kecewa dan marah atas hasil pertandingan melawan Guinea adalah hal wajar. Tapi alangkah lebih baik memberikan kritik yang lebih bijak. Bukan bernada merendahkan sampai mengarah ke rasisme seperti yang terjadi kali ini.

Pos terkait