PSG kembali bertemu Barcelona dalam laga lanjutan perempat final Liga Champions, Kamis (11/4) di Parc des Princes. Kedua tim adalah lawan yang tidak asing. Lantas, apakah laga ini bakal menjadi reuni, ataukah ajang balas dendam buat salah satunya?
Bertajuk Reuni
Menilik catatan sejarah, bentrok antara PSG dengan Barcelona bukan sebuah pertandingan yang asing. Keseluruhan, ada 13 pertandingan yang mempertemukan wakil Prancis dan wakil Spanyol. Rekornya berimbang, Barca menang lima kali, PSG empat kali, sisanya draw.
Pertemuan antara keduanya selalu menjadi momen ikonik. Satu yang paling diingat adalah pada 2016/2017. PSG memenangi duel leg pertama kala itu, di Parc des Princes dengan 4-0. Tapi Barcelona mengamuk 6-1 di Camp Nou, membuat mereka lolos via aggregat.
Tidak cuma bagi kedua kesebelasan, laga Kamis nanti juga merupakan ajang reuni. Buat Enrique dan Ousmane Dembele, ini adalah momen mereka jumpa klub lama. Sementara buat Xavi, ini adalah peluang mengalahkan eks juru taktiknya.
Enrique adalah pelatih PSG saat ini, tetapi sebelumnya, ia pernah menukangi Barca. Ia pasti tahu setiap titik lemah Barcelona, apalagi juru taktiknya notabene adalah junior dan eks anak asuhnya. Kendati situasi Barca sekarang sudah banyak berubah dengan saat Enrique masih melatih.
Dembele selain itu juga harusnya tidak asing dengan Barcelona. Bagaimanapun, ia adalah mantan pemain tim Catalan. Sekarang, pemain Prancis memihak kubu seberang. Dembele adalah kreator sempurna, jadi duetnya bareng Kylian Mbappe berpotensi sangat merepotkan.
Xavi sementara itu sudah pasti paham betul karakteristik Enrique. Eks gelandang timnas Spanyol itu pernah dilatih sang entrenador. Kendati ini adalah kali pertama ia menembus perempat final sebagai pelatih, modal ini bisa ia manfaatkan untuk pukul mundur Les Parisien.
Balas Dendam Utusan Spanyol
Jika buat Enrique, Dembele dan Xavi laga ini adalah reuni, tapi bagi Barcelona itu sendiri artinya balas dendam. PSG memulangkan mereka begitu awal, yakni pada 16 besar UCL musim lalu. Ini adalah momentum tepat untuk pembalasan.
Barca bisa belajar dari kesalahan yang mereka lakukan tahun lalu, dan mengambil pelajaran pada musim 2016/2017. Namun, Xavi hendaknya fokus menghindari kekalahan. Karena kekalahan bisa berakibat fatal dan merugikan Barca di leg kedua nanti.
Catatan sejarah sendiri setidaknya menunjukkan keberpihakannya kepada Barcelona. Barca menang hanya sekali dalam enam partai awal melawan Paris. Hanya saja, tim ini berhasil memenangi empat laga sisanya, di tujuh pertemuan kontra raksasa Paris ini.
Senasib Seperjuangan
Reuni dan balas dendam barangkali menjadi tajuk utama. Namun hal yang perlu disorot lagi adalah fakta Barcelona dan PSG adalah tim senasib seperjuangan. Statistik mereka di UCL empat musim terakhir tidaklah mentereng.
PSG semua tahu masih sangat berambisi memenangkan Liga Champions. Tetapi gelontoran uang berlimpah tidak bisa mendatangkan apa yang mereka inginkan. Nir gelar sampai saat ini, dengan pencapaian terbaik adalah masuk final tahun 2020.
Barcelona sementara itu sudah tidak pernah lagi meraskan rasanya memeluk trofi UCL. Lucunya, Enrique adalah orang terakhir yang membawa trofi ini ke lemari Barca. Enrique kini telah bergabung dengan kubu seberang, di tengah kepenesaranan Barcelona akan trofi UCL pasca kepergiannya.
Prediksi Pertandingan
Xavi adalah junior Enrique, jadi secara tidak langsung, adalah hal yang mungkin bila eks gelandang Barca ini mengadopsi gaya main Enrique. Di sisi lain, Enrique adalah salah satu master 4-3-3 modern, dan tampaknya bakal sama-sama memainkan 4-3-3, seperti halnya Xavi.
Dari kubu tuan rumah, skema yang diturunkan Enrique kemungkinan besar adalah 4-3-3. Fokusnya ada pada trio lini serang, dihuni Dembele, Barcola dan Mbappe. Ketiganya harus diwaspadai, karena memiliki link-up bagus untuk membongkar defender Barca.
Tim tamu tampaknya tidak akan menurunkan lineup yang mirip-mirip dengan laga sebelumnya. Lewandowski, Raphinha dan Lamine Yamal akan dijadikan trisula. Lalu mendapat support Gundogan, Fermin Lopez dan Christnsen di tengah.
Dua laga perempat final lainnya menyuguhkan duel alot, dan kemungkinan partai ini juga bakal berlangsung demikian. Parc des Princes bagaimanapun adalah tempat angker. Tapi Barcelona enggan peduli. Lantas, siapa yang akan memenangkan duel?