Paris Saint-Germain secara mengejutkan hempaskan Barcelona dari panggung Liga Champions lewat kemenangan 1-4 di leg kedua. Enrique dan Dembele adalah mastermind di balik kemenangan ini. Keduanya sah membuat klub asuhan Xavi itu makin gagal move on.
Tersakiti Dua Mantan
Sedari awal undian mempertemukan PSG dan Barcelona, pembahasan yang ramai beredar adalah perihal reuni. Ousmane Dembele bakal ketemu mantan timnya. Sementara Luis Enrique akan melawan bekas tim asuhannya, serta beradu taktik dengan Xavi yang notabene adalah juniornya.
Xavi, pada leg pertama berhasil membuat Enrique sakit hati. Terbukti dengan taktik antitesis Barcelona yang ia peragakan, Enrique menyerah 2-3. Nahasnya, PSG justru membalikkan keadaan di Catalan, mencukur Barcelona 1-4 dan menendang mereka dari kompetisi.
Keberhasilan PSG tak lepas dari dua mantan Barcelona sendiri, Luis Enrique dan Ousmane Dembele. Enrique adalah otak di balik permainan PSG Rabu malam. Sementara Dembele jadi semacam algojo yang memang bertugas menghabisi mantan klubnya.
Enrique bagaimanapun menepati janjinya, bahwa ia akan membawa PSG lolos ke semifinal. Taktik yang ia pakai di laga kontra Barcelona adalah taktik yang moncer. Barca terbukti tidak berkutik, dan PSG mendominasi permainan.
Dembele sementara itu adalah pembunuh sesungguhnya. Pemain asal Perancis itu berkontribusi mencetak satu gol. Selain itu, ia juga memberi PSG penalti pasca mendapat tekel dari Joao Cancelo.
Dua mantan Barcelona, Enrique dan Dembele kompak menggusur tim Catalan dari Liga Champions. Lagi-lagi, Barcelona tersakiti oleh sosok-sosok yang dahulu punya peran penting buat mereka.
Bukan Kali Pertama
Menilik sejarah, bukan kali ini saja Barcelona tersakiti oleh mantannya. Kisah penghianatan serupa Dembele pernah terjadi beberapa tahun yang lalu. Aktor utamanya adalah eks pemain Liverpool, Phillippe Coutinho.
Empat tahun lalu, tragedi yang barangkali merupakan tragedi paling mengerikan Barcelona terjadi. Barca terbantai Bayern Munchen dengan skor 8-2. Coutinho yang merupakan pemain pinjaman dari Barca sendiri, ikut ambil bagian dalam pembantaian ini.
Meski tidak bermain sebagai starter, kontribusi Coutinho pada pertandingan itu cukup besar. Bintang Brazil mengemas dua gol dan satu assist. Rasa sakit Barcelona makin bertambah karena di akhir musim, Coutinho membantu Bayern merengkuh gelar UCL.
PSG Targetkan Final
Pasca kemenangan di Catalan, PSG, sementara itu menatap pertandingan selanjutnya. Kylian Mbappe yang ikut berkontribusi mencetak dua gol merasa bahagia atas kemenangan timnya. Bintang asal Perancis itu mengatakan target timnya adalah babak final.
Luis Enrique selaku pelatih juga seharusnya menargetkan hal yang sama. Terlebih, kemenangan atas Barcelona juga membuat sang juru taktik mengukir catatan unik. Entrenador asal Spanyol kini sahih membuktikan diri sebagai master comeback.
2017, dalam momen comeback paling bersejarah yang dikenal sebagai remontada, Enrique ada di pihak Barca. Tim Catalan sukses mengcounter PSG kala itu, meskipun terbantai 0-4 di Paris.
Catatan, Enrique adalah pelatih terakhir yang mengantar Barcelona menjuarai Liga Champions. Setelahnya, tidak ada lagi yang mampu mengantar tim ini merajai panggung paling elit Benua Biru. Apakah Enrique membawa lagi mimpi merebut Si Kuping Besar ke Paris? Siapa yang tahu?