Petualangan timnas Indonesia U23 berlanjut dalam laga play-off Olimpiade. Timnas akan bersua Guinea U23, lawan yang tentunya tidak akan mudah. Kalau tidak hati-hati, timnas bisa tunduk di tangan Guinea pada laga yang akan berlangsung di Clairefontaine, Kamis (9/5).
Hantu Menakutkan Timnas
Jelang laga melawan Guinea, Shin Tae-yong dan anak asuhnya sudah tentu akan mempersiapkan diri. Namun, di tengah persiapan, timnas harus berhadapan dengan hantu menakutkan. Hantu tersebut adalah problem kebugaran pemain.
Jadwal padat di Piala Asia U23 telah membuat kondisi fisik juga psikis para pemain menurun. Shin Tae-yong melihat kondisi tersebut. Bahkan kondisi ini ikut berpengaruh dalam kekalahan timnas melawan Irak kemarin.
Namun, PR tetaplah PR. Shin Tae-yong dan pasukannya kini punya waktu sekitar lima hari semenjak tiba di pusat latihan timnas Perancis itu. PR nya adalah bagaimana caranya meningkatkan kebugaran dan mempersiapkan diri untuk laga yang kemungkinan bakal menyajikan intensitas tinggi.
Terlepas dari itu, permainan timnas kita sudah jauh lebih baik akhir-akhir ini. Di Piala Asia U23 kemarin, Indonesia bahkan berhasil menggugurkan Korea Selatan yang notabene adalah favorit juara. Jadi, setidaknya masih ada harapan untuk laga kontra Guinea nanti.
Dominasi Pemain Kelas Eropa
Guinea di sisi lain punya waktu persiapan yang kurang lebih sama dengan Indonesia. Tim ini punya waktu sekitar tiga untuk mempersiapkan diri. Namun Guinea tetap berusaha tampil maksimal dalam partai melawan Indonesia.
Guinea juga punya banyak keunggulan dibanding timnas Indonesia, terutama pada materi pemain. Mayoritas pemain asuhan Kaba Diawara adalah mereka-mereka yang mentas di kompetisi-kompetisi elit Eropa. Setidaknya ada 13 pemain Guinea yang merumput di kompetisi bertaraf Eropa.
Paling sohor tentu saja Ilaix Moriba, punggawa Getafe yang merupakan jebolan akademi La Masia Barcelona. Lalu ada Ibrahim Diakite, pemain Stade Lausane, klub asal Swiss. Juga Facinet Conte serta Saido Sow yang sama-sama bermain di klub Perancis.
Pengalaman main di Eropa tentu saja membuat Guinea menang secara kualitas. Fakta ini tentu saja membuat para pemain Guinea biasa bermain dengan intensitas tinggi. Artinya, mereka siap dengan permainan cepat dan tidak gampang kehabisan tenaga.
Prediksi Pertandingan
Shin Tae-yong akan berusaha memainkan pakem utamanya. Namun, PR bagi pelatih asal Korea Selatan adalah bagaimana menjaga stamina para pemainnya selama 90 menit laga. Di sisi lain, Guinea siap bermain dengan intensitas tinggi karena memang kualitas stamina mereka jauh lebih unggul.
Guinea mengakui kalau Indonesia adalah tim dengan permainan dan organisasi tim yang rapi. Namun, laga melawan Irak dan Uzbekistan membuktikan kalau Ernando Ari dan kolega bakal kocar-kacir ketika stamina mereka mulai menipis.
Mari sedikit berharap, timnas tidak kempos melawan Guinea yang memang punya stamina kualitas jempolan. Asalkan Indonesia mampu bermain rapi, menang di Clairefontaine bukan hal mustahil. Ekspektasinya, tim ini bisa menang setidaknya dengan margin satu gol.