Nathan Tjoe-A-On adalah salah satu talenta timnas Indonesia yang paling bersinar di bawah naungan Shin Tae-yong. STY rupanya mengagumi sosok pemain blasteran Belanda itu. Ia pun meminta para pemain lokal hidup seperti Nathan. Apa maksudnya?
Pungawa Vital
Timnas Indonesia saat ini sedang mengalami performa yang sedang bagus-bagusnya. Banyaknya nama pemain naturalisasi barangkali menjadi faktor utama penanjakan performa tersebut. Nathan Tjoe-A-On termasuk salah satunya.
Kendati baru dinaturalisasi pada Maret lalu, Nathan langsung beradaptasi dengan gaya bermain timnas arahan STY. Sosok Nathan memegang peran vital dalam perjalanan timnas di Piala Asia U23. Ia bahkan beberapa kali menjadi penyelamat pertahanan Garuda Muda.
Nathan yang berposisi asli sebagai seorang bek, acapkali bermain sebagai pivot, mendampingi Ivar Jenner. Namun, di manapun pemain Heerenveen itu ditempatkan, ia selalu berhasil menunjukkan performa impresif.
Attitude Luar Biasa
Nathan tampaknya punya jiwa kepemimpinan, dan hal ini kentara jelas dalam kacamata Shin Tae-yong. Pria kelahiran 22 Desember 2001 kerapkali tertangkap momen sedang memberi instruksi kepada rekan-rekannya. Terkadang, ia bahkan sampai marah-marah kepada rekan sendiri ketika ada yang tidak beres dalam permainan tim.
Siapa sangka, sikap Nathan yang berani memarahi rekan-rekannya itu justru mendpat pujian dari Shin Tae-yong. STY mengatakan kalau Nathan adalah teladan. Sifat beraninya inilah yang menurut juru taktik asal Korea Selatan harus ditiru para pemain lain.
Secara kasat mata, orang mungkin akan melihat Nathan menyalahkan rekan-rekan setimnya. Tapi, STY paham kalau Nathan bukan sedang menyalah-nyalahkan, melainkan sedang mengkritik. Kritik itu wajar, dan inilah yang menurut STY harus ditingkatkan.
Bagi sang juru taktik, para pemain lokal Indonesia seringkali takut, malu dan tidak enak untuk memberikan kritik. Nathan tidak demikian. Ia tidak segan memarahi rekan setimnya yang berbuat salah, dan menurut STY, inilah yang membuat Nathan patut menjadi teladan.
Bersiap Untuk Laga Berikutnya
Pasca kekalahan atas Guinea di play-off Olimpiade 2024, Nathan kembali ke klub asalnya Heerenveen. Namun, ini bukan berarti perpisahan untuk pria 22 tahun tersebut. Nathan masih punya kans memperkuat timnas di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang.
Indonesia akan menghadapi dua pertandingan penting yang akan menentukan nasib di Piala Dunia 2026 pada bulan Juni mendatang. Pertama, Indonesia akan menghadapi Irak pada 6 Juni, lalu menghadapi Filipina pada 11 Juni 2024. Kesemuanya akan berlangsung di SUGBK.
Perjuangan untuk bisa mentas di ajang tertinggi sepakbola internasional memang masih panjang. Tapi, syarat yang dibutuhkan timnas untuk bisa lolos ke putaran ketiga tidak muluk-muluk. Indonesia hanya perlu satu kemenangan, atau dua hasil seri untuk bisa melaju.
Dalam masa-masa persiapan, STY harus membenahi beberapa hal. Di antaranya adalah lini belakang yang masih agak rentan, serta mental pemain yang kerap kali drop dalam momen-momen krusial. Semoga masalah-masalah ini bisa teratasi di hari pertandingan nanti.