Kekalahan Indonesia atas Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 2024 menyisakan banyak cerita. Termasuk dari Erick Thohir, ketum PSSI yang tertangkap masuk ruang ganti pasca kekalahan timnas. Erick seperti menyindiri seseorang. Kira-kira siapa?
Motivasi Erick Thohir
Selama menjabat sebagai ketum PSSI, Erick Thohir dikenal mempunyai kedekatan bagus dengan para pemain. Kedekatan itu kembali terlihat dalam momen pasca kekalahan timnas melawan Irak. Erick masuk ke ruang ganti timnas dan memberi sedikit motivasi pada Ivar Jenner CS.
Dalam sebuah cuplikan video yang beredar di media sosial, Erick berusaha meningkatkan kembali kepercayaan diri tim besutan Shin Tae-yong. Namun dalam salah satu kalimatnya, mantan pemilik Inter Milan itu tampak menyindir seseorang.
“Kita jatuh bersama bangun bersama. Sepakbola bukan permainan 2 orang, permainan 11 orang. Masih ada satu kesempatan. Kalian harus main kembali sebagai tim. Masih mau main? Ayo kita fightback, come on!” Katanya kepada para pemain timnas.
Egoisme memang menjadi masalah yang menjadi sorotan utama dalam pertandingan melawan Irak. Erick sepertinya melihat egoisme tersebut. Namun, belum jelas apakah Erick sedang menyindir seseorang dalam video tersebut atau tidak.
Sindiran Untuk Marselino
Pernyataan Erick dalam video tersebut, menurut banyak netizen adalah pernyataan untuk menyindir Marselino Ferdinan. Marselino, menurut banyak netizen, terlalu egois di laga ini. Ada yang menyebut karena sudah mendapat bonus, mengejar gelar top skor, dan masih banyak lagi.
Faktanya, dalam beberapa momen, Lino, begitu sapaan akrabnya, memang kerap kehilangan bola. Padahal, ada opsi untuk memberikan bola tersebut kepada beberapa rekannya yang bebas. Inilah yang membuat geram netizen satu Indonesia.
Tidak sedikit netizen yang beranggapan bahwa Marselino Ferdinan terkena star syndrome. Ini adalah syndrome yang biasa menyerang seseorang yang berada dalam puncak ketenarannya. Akibat star syndrome ini, Lino tampil under perform melawan Irak.
Kalah Akibat Kelelahan
Kalau banyak netizen beranggapan bahwa kekalahan Indonesia atas Irak adalah buah egoisme Marselino, Shin Tae-yong beranggapan berbeda. Bagi STY, kelelahan menjadi faktor utama mengapa tim asuhannya keok di partai perebutan juara ketiga ini.
Main dengan rataan 2,8 per hari jelas bukan jumlah yang ideal dalam kacamata STY. Akibat kelelahan ini, ada beberapa pemain yang mengalami cedera ringan. Menyikapi hal ini, pelatih asal Korea Selatan itu berencana memfokuskan beberapa hari ke depan untuk pemulihan.
Lewat sebuah pernyataan, STY mengatakan bahwa fokusnya adalah bagaimana caranya membuat para pemainnya bugar terlebih dahulu. Bahkan ia tak segan melarang para pemainnya menyentuh bola dalam periode rehat tersebut.
Planning STY rasaya memang tepat sasaran, terlebih lawan yang selanjutnya bakal dihadapi timnas adalah Guinea, salah satu negara terbaik Afrika. Ini adalah satu-satunya harapan lolos ke Olimpiade. Karenanya, timnas tidak boleh menyia-nyiakannya.