Dominasi Bayern MunchenĀ tampaknya bakal segera patah apabila Leverkusen juara Bundesliga. Tim asuhan Xabi memang sedang dalam performa mantap. Bahkan, eks kapten Bayern yakin Die Werkself bakal naik tahta.
Istimewanya Leverkusen Xabi
Tidak ada yang menyangka bahwa musim 2023/2024, Bayern Munchen goyah. Leverkusen adalah pelaku utama goyahnya sang penguasa Jerman itu. Dalang utamanya tentu saja Xabi Alonso, sang arsitek.
Semenjak menangani klub pada Oktober 2022, eks gelandang Bayern Munchen itu meroket. Leverkusen menemukan performa luar biasa. Taktik milik Xabi terlihat nyetel dengan para pemain Die Werkself.
Permainan Leverkusennya Xabi memiliki tiga kunci penting. Pertama, adalah pemilihan lineup yang konsisten. Pressing ketat, kemudian positioning tiap pemain yang fleksibel.
Kombinasi dari semua lini memberikan gaya permainan yang dimamis. Tumpuan tim sejati ada di lini tengah, di mana Xabi mencoba menumpuk para pemain tengahnya. Tujuannya satu, mematikan pergerakan lawan sebelum memasuki sepertiga akhir.
Sebagai informasi, Leverkusen arahan Xabi belum terkalahkan di semua kompetisi. Lebih spesifik, di Bundesliga, tim ini mengumpulkan 22 kemenangan dan empat hasil seri. Statistik ini praktis membuat mereka menjadi jagoan baru kasta tertinggi Negeri Panzer.
Bayern Bakal Lengser
Berdasarkan statistik yang begitu mentereng, sudah sepatutnya Leverkusen menjadi jagoan banyak pihak. Philip Lahm yang merupakan legenda Bayern Munchen termasuk yang menjagokan Leverkusen.
Ada tak lebih dari sepuluh laga lagi yang harus dimainkan Leverkusen. Lahm menilai, dengan performa sekarang, Florian Wirtz dan kolega layak menjadi juara. Sekalipun fakta tersebut juga berarti lengsernya Bayern dari tahtanya.
Walau Lahm punya hubungan istimewa dengan Bayern, ia tak masalah apabila ada tim lain yang menjuarai Bundesliga. Baginya, ini adalah hal baik buat kompetisi. Peta persaingan semakin menarik, dengan juara yang bakal sulit ditebak pula.
Musim lalu, Bayern harus menunggu hingga detik terakhir untuk menyegel gelar. Dortmund sebagai pesaing terdekat memberikan perlawanan yang alot. Bagi Lahm, kompetisi seperti inilah yang diekspektasikan banyak pihak.
Lebih lanjut, Lahm menggarisbawahi bahwa Xabi menjadikan semua pemainnya aktif. Ada mentalitas yang terbentuk dalam skuad Leverkusen asuhan eks rekan setimnya itu. Sehingga Lahm menilai Leverkusen memang layak lengserkan Bayern.
Ancaman Bakal Berlanjut
Rival-rival Bayer Leverkusen seharusnya waspada, karena tim ini masih akan menghantui Bundesliga musim depan. Sempat ada desas-desus Xabi bakal pergi. Tapi desas-desus itu faktanya tidak terwujud.
Xabi mendapat tawaran dari beberapa elit Eropa lain, terutama dari Liverpool dan Bayern. Tapi mantan gelandang Real Madrid itu menolak. Baginya, Leverkusen istimewa, dan ia memilih bertahan.
Fakta ini praktis menegaskan bahwa Leverkusen arahan Xabi bakal tetap eksis di musim 2024/2025. Musim ini, ada potensi tim ini merebut titel, dan bukan tidak mungkin potensi itu masih bertahan sampai musim depan.