Kekalahan atas Crystal Palace pada gameweek ke-34 EPL makin membuka borok Manchester United era Erik Ten Hag. Karirnya di Old Trafford kini di ujung tanduk. Seperti apa situasi terkini eks pelatih Ajax tersebut?
Sejarah Kelam
Laga kontra Crystal Palace di Selhurst Park, Selasa (7/5) rasanya layak mendapat predikat sejarah kelam buat Manchester United. Bagaimana tidak, tim ini hancur di tangan Palace dengan skor tidak main-main, 4-0, dan merupakan yang terburuk sepanjang musim ini.
Nol poin ini membuat Setan Merah kini bertengger di urutan kedelapan klasemen, terancam tidak mentas di kompetisi Eropa musim depan. Sebagai informasi, MU tidak pernah finish di bawah peringkat tujuh klasemen akhir.
Gawang Setan Merah tercatat sudah koyak 81 kali, dan ini merupakan catatan terburuk mereka sejak 1976/1977. Selisih gol mencapai -3. Padahal MU tidak pernah menuntaskan musim dengan selisih gol minus semenjak 1989/1990.
Salah Ten Hag
Kalau ada pria yang perlu disalahkan atas rentetan hasil minor Manchester United, jelas pria itu adalah Erik Ten Hag. Pelatih asal Belanda inilah yang meramu taktik dan skuad. Jadi, bukan salah siapa-siapa kecuali dirinya kalau taktik yang dimainkan justru berakhir kekalahan.
Gelombang boikot massal muncul pasca kekalahan atas Crystal Palace, mayoritas bergaung di sejumlah media sosial. Para penggemar meminta pelatih berkepala pelontos itu cepat-cepat angkat kaki. Bahkan, beberapa dari mereka menyarankan sejumlah nama alternatif sebagai penggantinya.
Tidak cuma dari penggemar, gelombang protes juga datang dari sejumlah pundit. Michael Owen dan Paul Scholes, dua legenda MU sendiri juga menyarankan Ten Hag pergi. Keduanya kompak menyatakan bahwa laga kontra Palace adalah laga terburuk yang pernah mereka saksikan.
Komentar Ten Hag
Ketika label biang kekalahan menyasarnya, Ten Hag tampak tidak peduli dan bahkan mengakuinya. Eks pelatih Ajax itu mengamini kalau timnya tampil sangat buruk saat melawan Palace. Namun, Ten Hag tetap optimis timnya bakal back on track.
Laga selanjutnya adalah melawan Arsenal, tim yang notabene merupakan favorit juara musim ini. Ten Hag mengatakan akan berbenah dan fokus menatap pertandingan tersebut. Ia pun optimis MU bakal kembali ke jalur kemenangan.
Kendati gelombang protes di luar sana makin gencar, Ten Hag masih optimis bisa memperbaiki timnya musim depan, asalkan ia masih mendapat kepercayaan. Namun, itulah problemnya. Ten Hag belum tentu mendapat kepercayaan di musim 2024/2025, melihat bagaiman performa tim ini di bawah asuhannya.
Para Kandidat
Apabila Ten Hag tidak lagi menjabat sebagai pelatih MU musim depan, maka harus ada sosok yang menggantikannya. Itulah yang selama ini masih dalam agenda MU. Mereka tengah mempersiapkan beberapa nama sebagai suksesor Ten Hag.
Desas-desus yang paling kencang adalah soal kedatangan Thomas Tuchel ke Old Trafford. Meskipun ini berarti pertukaran buat Bayern, di mana Ten Hag akan berlabuh ke Bavaria. Namun sampai saat ini, belum ada kepastian apapun terkait rumor ini.
Ada juga nama Jose Mourinho yang santer diisukan tertarik dengan job melatih di Manchester United. Juga rumor soal Ole Gunnar Solskjaer yang bakal comeback. Meski begitu, semua nama tersebut masih sebatas calon di mana masa depan Ten Hag sendiri masih belum mendapat kepastian.