Dortmund menantang Paris Saint-Germain di Signal Iduna Park, Kamis (2/5) dalam partai lanjutan semifinal Liga Champions. PSG adalah tim unggulan juara musim ini. Tetapi Dortmund membuktikan kalau The Yellow Wall mereka belum bisa terjebol. Seperti apa jalannya laga, dan statistik-statistik apa saja yang tersaji? Mari kita simak!
Fullkrug Pahlawan
Sebagai dua kesebelasan yang sudah pernah bentrok di fase grup, Dortmund dan PSG bukan tim yang asing satu sama lain. Hasilnya, pertandingan di Signal Iduna menghasilkan banyak jual beli serangan. Tapi PSG harus pulang dengan kepala tertunduk.
Skema serangan balik cepat tuan rumah pada menit ke-36 menghenyak PSG. Niclas Fullkrug menerima umpan panjang Schlotterbeck berhasil getarkan jala Gigi Donnarumma. 1-0 Dortmund memimpin babak pertama.
PSG yang ketinggalan berusaha menggempur pertahanan Dortmund pada sisa pertandingan. Upaya-upaya emas tercipta dari kaki para pemain Les Parisiens. Tetapi hasil akhir tetap berpihak pada Dortmund dengan Fullkrug keluar sebagai pahlawan.
Kokohnya The Yellow Wall
Signal Iduna Park adalah salah satu stadion yang terkenal angker buat siapapun yang berkunjung. Ini juga berlaku buat PSG. Keangkeran markas Dortmund ini pada akhirnya menjungkalkan pasukan Luis Enrique.
Walau catatan kandang Dortmund di Bundesliga musim ini inkonsisten, di Liga Champions, ceritanya beda. Intimidasi The Yellow Wall terbukti sukses runtuhkan mental klub manapun yang berkunjung ke sini. Bukan omong kosong, karena fakta ini didukung dengan data dan statistik.
Opta mencatat Dortmund tidak terkalahkan dalam 11 laga kandang terakhir mereka di UCL. Rinciannya, The Black and Yellow meraup tujuh kemenangan dan empat hasil seri. Sebagai catatan, ini adalah catatan terbaik mereka di Signal Iduna Park.
Statistik juga mencatat kalau Signal Iduna bukanlah venue yang bersahabat buat PSG. Pasalnya, Les Parisiens tercatat belum pernah menaklukkan sang empunya stadion ini. PSG menelan dua kekalahan dan satu hasil seri dari total tiga lawatan ke sini.
Aroma Nostalgia
Wembley adalah stadion final Liga Champions musim 2023/2024. Ada dua tim Jerman, Bayern Munchen dan Borussia Dortmund di babak final. Apakah dua fakta ini mengingatkan kita semua akan Liga Champions 2012/2013?
Waktu itu, Dortmund dan Bayern sama-sama melenggang menuju partai pamungkas. Menariknya, dua tim Jerman ini sama-sama menyingkirkan utusan Spanyol di semifinal. Dortmund menendang Real Madrid, sedang Bayern jungkalkan Barcelona.
Dortmund boleh bernostalgia tahun ini, harap-harap menanti final UCL pertama mereka sejak kekalahan menyakitkan atas Bayern sektiar 11 tahun silam. Apalagi, rekam jejak mereka tahun ini menandakan ada sesuatu yang mirip dengan rekam jejak mereka kala itu.
Dortmund tercatat telah menang beruntun di babak gugur Liga Champions musim ini. Ini adalah catatan yang spesial karena catatan ini adalah yang pertama sejak final Liga Champions terakhir mereka. Bisa jadi, ini adalah rambu-rambu bahwa The Black and Yellow akan kembali ke Wembley setelah lawatan terakhir mereka pada 2013.
Apapun itu, Dortmund hendaknya tidak bereuforia terlebih dahulu atas kemenangan di leg pertama. Masih ada leg kedua yang harus dimainkan, dan leg kedua tidak akan mudah. Tapi melihat performa sepanjang turnamen, ada sesuatu yang menjanjikan dalam tim ini.