Atalanta secara mengejutkan membungkam Liverpool di Anfield dalam laga perempat final Europa League, Jumat (12/4). Tak tanggung-tanggung, La Dea melumat The Reds, tiga gol tanpa balas. Seperti apa jalannya pertandingan ini? Mari kita simak!
Scamacca Hentak Babak Pertama
Atalanta sambangi Anfield dengan motivasi tinggi. Sementara itu, Liverpool yang dihadapkan dengan jadwal padat terpaksa merotasi skuad untuk pertandingan ini. Sayangnya, rotasi skuad itu harus mereka bayar mahal untuk leg kedua.
Tekanan dari Atalanta mengalir sejak menit-menit awal. Mario Pasalic mendapat big chance pada menit ke-2. Beruntung, Caoimhin Kelleher menyelamatkan bola dengan kepalanya, memaksa kedudukan masih sama kuat.
Pada menit ke-3 dan 25, Liverpool mendapat kans mengubah papan skor. Tapi masing-masing peluang gagal membuahkan gol untuk pasukan Jurgen Klopp. Sepakan Darwin Nunez terlalu lemah, sementara lengkungan Harvey Elliot membentur mistar.
Publik Anfield justru terhenyak, delapan menit jelang rehat. Gianluca Scamacca berhasil mengonversi cutback Davide Zappacosta dari sisi kanan. Kelleher kali ini tidak berdaya menyambutan sontekan cantik Scamacca. Babak pertama selesai dengan keunggulan Atalanta.
The Reds Makin Tenggelam
Memasuki babak kedua, Liverpool berusaha mengejar ketertinggalan. Juan Musso di bawah mistar Atalanta layak mendapat apresiasi, karena ia berhasil menggagalkan satu big chance The Reds. Ia berhasil menggagalkan upaya Salah pada menit 54.
Rencana Atalanta adalah mengurung permainan Liverpool, menggunakan high press dan man-to-man marking. Strategi ini berhasil membuat Liverpool kewalahan. Alhasil, dua gol lainnya tercipta dengan skema hampir mirip.
Scamacca mengubah papan skor menjadi 0-2 pasca memanfaatkan umpan silang Charles De Ketelaere. Tidak ada penjagaan berarti dari barisan defender, membuat eks Sassuolo tidak kesulitan memperdaya Kelleher.
Berikutnya, giliran Mario Pasalic yang catatkan namanya di papan skor. Kali ini, ia menyontek bola rebound pasca penyelamatan Kelleher atas tembakan Ederson. Atalanta memimpin tiga gol tanpa balas.
Liverpool melakukan sejumlah upaya, setidaknya untuk mempertipis margin gol. Namun, defisit tiga gol rasanya terlalu jauh, membuat mereka tak berdaya di Anfield. Liverpool menyerah 0-3, membuat Atalanta punya modal bagus balik kandang.
Fakta Menarik
Ada banyak pelajaran dari laga antara Liverpool vs Atalanta, terutama buat tim tuan rumah. Sejumlah fakta juga menghiasi pertandingan antara raksasa Inggris kontra tim kuat Italia ini. Berikut beberapa faktanya!
Secara taktikal, Klopp kalah cerdas dengan Gian Piero Gasperini. Permainan Gasperini berhasil memperdaya Klopp dan bisa saja menggagalkan rekor yang akan dicetak Klopp. Padahal jika menang, Klopp memperbesar kans melaju ke semifinal kelimanya di kompetisi Eropa, yang terbanyak di antara manajer Liverpool lainnya.
Liverpool di sisi lain masih menjadi klub Inggris tersukses di perempat final kompetisi Eropa. Total, mereka sudah lolos 20 kali ke semifinal. Tim Inggris tersukses kedua adalah Manchester United dengan 18 penampilan semifinal.
Semua ingat bahwa Liverpool pernah menang 0-5 di Atalanta pada Liga Champions 2020. Ini adalah kemenangan terbesar tim Inggris yang bertamu ke Italia. Namun, kemenangan 0-3 di Anfield justru menjadi kemenangan terbesar La Dea di Inggris.
Satu pelajaran penting buat Klopp, di leg kedua nanti, harus skuad inti yang bermain jika memang mereka menargetkan lolos. La Dea di sisi lain cukup main aman dan mempertahankan keunggulan. Leg kedua bagaimanapun akan berjalan tak kalah menarik.