Real Madrid mengunci gelar juara LaLiga ketika kompetisi masih belum berakhir. Keberhasilan ini tidak lain tidak bukan adalah ulah Carlo Ancelotti yang berjuluk Don Carlo. Bagiamana Don Carlo membuktikan bahwa ia adalah mastermind besar dunia sepakbola?
LaLiga Milik Real Madrid
Kendati sempat terseok dan bergelut dengan badai cedera, Real Madrid akhirnya mendapat ending bahagia musim ini. Skuad besutan Carlo Ancelotti memastikan titel LaLiga saat musim kompetisi baru memasuki jornada 34.
Menang telak kontra Cadiz, Madrid harus menanti hasil laga Barcelona kontra Girona. Dewi Fortuna berpihak pada tim berjuluk Los Blancos. Barcelona tumbang di tangan rival terdekatnya itu, membuat penundaan perayaan gelar juara El-Real tidak sia-sia.
Real Madrid mengunci gelar juara berkat raihan 87 poin yang mereka dapat sepanjang musim ini. Raihan ini praktis tidak dapat dikejar rival-rivalnya. Girona adalah pesaing terdekat di tabel klasemen dengan jarak 13 poin dari mereka.
Don Carlo Sang Mastermind
Keberhasilan Real Madrid mendekap gelar LaLiga sekali lagi menjadi bukti sahih gacornya karir kepelatihan Carlo Ancelotti. Pria asal Italia ini sudah malang melintang selama 20 tahun sebagai juru taktik. Selama periode itu pula, ia menancapkan dominasi di seluruh penjuru Benua Biru.
Selama karirnya, Don Carlo pernah menjajal semua kompetisi top Eropa, dari Inggris, Spanyol, Italia, Perancis sampai Jerman. Ancelotti tidak cuma menjajal lima kompetisi di lima negara tersebut, tetapi menjuarai masing-masing di antaranya.
Di Italia, Inggris, Perancis dan Jerman, Ancelotti masing-masing hanya satu kali meraih gelar juara. Masing-masing ia dapat bersama AC Milan, Chelsea, PSG dan Bayern Munchen. Hanya di Madrid Don Carlo sukses menjuarai liga lebih dari satu kali.
Teruntuk kompetisi antarklub Eropa, Ancelotti juga telah membuktikan dirinya sebagai yang terbaik dari yang terbaik. Di Liga Champions, Ancelotti telah merebut empat trofi. Total dari semua turnamen antarklub Eropa, Ancelotti meraih sembilan gelar, masih yang terbanyak sepanjang masa.
Kunci Sukses
Kepada awak media, Ancelotti menjelaskan tidak ada kiat-kiat khusus untuk meraih keberhasilan menjuarai LaLiga musim ini. Baginya, melatih klub seperti Real Madrid adalah perkara mudah. Bukan masalah apa-apa, melainkan karena mentalitas juara yang sudah terbentuk dalam tim ini.
Menurut Ancelotti, sepakbola di Real Madrid adalah hal simpel, karena kolektivitas adalah hal terpenting di sini. Ego adalah sesuatu yang minim. Para pemain juga berkomitmen dan mengedepankan kekeluargaan kepada rekan-rekannya yang lain.
Perkataan Ancelotti bisa jadi ada benarnya. Real Madrid tampak seperti sebuah skuad ajaib. Meski baru ditinggal pergi Karim Benzema sebagai juru gedor andalan, tim ini nyatanya masih punya mentalitas juara.
Bukan kekeluargaan namanya kalau gol yang lahir dari Real Madrid tidak datang dari segala lini. Sebaran gol skuad El-Real merata, dari depan hingga ke sektor belakang. Ini membuktikan bahwa Real Madrid memang bermental kuat, memiliki kerjasama solid dan berkomitmen tinggi.
Pasca keberhasilan memenangkan gelar LaLiga, Ancelotti mengaku fokus timnya kini adalah ke Liga Champions. Madrid masih harus berjibaku menghadapi Bayern Munchen di leg kedua semifinal. Jika Real Madrid berhasil juara UCL musim ini, maka tahta Ancelotti sebagai pelatih tersukses akan semakin sulit tergoyahkan.