Real Madrid kembali bertemu Manchester City dalam partai lanjutan perempat final Liga Champions. Santiago Bernabeu akan menjadi venue utama duel ini, pada Rabu (10/4). Siapa yang bakal menjadi pemenang? Simak previewnya berikut!
Menyoal Persiapan
Pep Guardiola baru-baru ini mengeluhkan padatnya jadwal Man City, dan keluhan Pep ini memang fakta. Man City sambangi Bernabue pasca menekuk Crystal Palace, 6 April lalu. Yang berarti pasukan Pep hanya punya waktu persiapan 4 hari.
Real Madrid sementara itu memainkan pertandingan terakhirnya di ajang LaLiga, pada kemenangan 2-0 atas Bilbao, 1 April kemarin. Itu berarti, armada Ancelotti punya 9 hari sebagai waktu persiapan menantang City.
Dari segi persiapan, harusnya Real Madrid lebih matang ketimbang calon tamunya. Sementara Man City, dengan jadwal begitu padat, diancam problem kebugaran. Tinggal bagaimana Pep meracik skema tepat untuk skuadnya.
Harus Menang di Kandang
Real Madrid, dalam setiap bentroknya kontrak City harusnya belajar satu hal, kemenangan di Bernabeu adalah nilai mutlak. Pasalnya, menengok sejarah, jika mereka gagal menang di kandang, maka City sudah pasti bakal membekuk mereka di Etihad.
Musim lalu, Madrid juga berjumpa City di semifinal. Sayangnya, mereka bermain 1-1 di Bernabeu, yang membuat City mengganas ketika melakoni leg kedua. City memulangkan Madrid dengan empat gol tanpa balas, mempermalukan pengoleksi trofi terbanyak UCL itu.
Mundur semusim berikutnya, Madrid menuai hasil yang justru lebih buruk. The Citizen mempermalukan mereka di Bernabeu lewat kekalahan 1-2 pada leg pertama 16 besar. Di kandang City, Madrid keok lagi, masih dengan skor yang sama, 2-1.
Adu Taktik Sepuh
Tidak hanya menjadi panggung buat dua raksasa sepakbola, duel Real Madrid vs Man City juga jadi panggung adu taktik dua pelatih sepuh. Sepuh dalam artian kenyang akan pengalaman dan gelar. Carlo Ancelotti vs Pep Guardiola.
Siapapun tahu kalau Ancelotti adalah pelatih dengan gelar UCL terbanyak, memenangkan empat titel secara keseluruhan. Dua titel di antaranya ia peroleh bersama tim asuhannya sekarang, Real Madrid. Gelar teranyarnya adalah pada 2022.
Pep ada setingkat di bawah Ancelotti, merengkuh total tiga titel UCL, bersama Barcelona dan Manchester City. Jangan lupa, Pep adalah pelatih juara bertahan yang membawa City menggondol titel UCL pertamanya musim lalu.
Fakta berikutnya, Ancelotti dan Pep merupakan dua pelatih dengan kemenangan terbanyak di UCL saat ini. Pep terhitung sudah mengepak 109 kemenangan. Sementara di pihak seberang, Ancelotti mengemas 113 kemenangan.
Total, Ancelotti dan Pep telah beradu taktik dalam sepuluh pertandingan. Terkhusus Liga Champions, keduanya beradu taktik enam kali. Rekornya cukup berimbang, dengan Ancelotti menang tiga kali, sedang Pep dua kali.
Performa Musim Ini
Pertemuan terakhir antara Real Madrid vs Man City terjadi hampir setahun lalu. Skuad kedua kesebelasan sudah banyak berubah. Sekarang, kedua tim datang dengan catatan performa masing-masing musim ini.
Real Madrid, di LaLiga masih menjadi penguasa yang hampir tidak punya celah. Mereka adalah pimpinan klasemen sementara dengan koleksi 75 poin. Tidak ada rapor merah dalam form performa Madrid, dengan kekalahan terakhir didapat di Copa del Rey kontra Atletico Madrid, 19 Januari lalu.
Kemudian, dari kubu tamu, Manchester City saat ini adalah tim peringkat ketiga EPL, dan terhitung sudah kalah tiga kali. Kendati begitu, tim asuhan Pep sama gilanya dengan Madrid. City belum terkalahkan dalam 25 laga terakhir, dengan kekalahan terakhir adalah kontra Aston Villa, akhir tahun lalu.
Prediksi Pertandingan
Permainan terbuka tampaknya bakal sangat kentara pada pertandingan Real Madrid vs Man City nanti. Pep harusnya sadar bahwa Madrid seringkali telat panas. Hal ini bisa ia manfaatkan untuk menguasai permainan sejak menit awal.
Pep biasanya menggunakan 4-1-4-1 jika berniat bermain terbuka melawan tim-tim besar. Stefan Ortega sepertinya bakal jadi pilihan, kendati Ederson sudah pulih. Tumpuan serangan ada pada Erling Haaland, ditopang lima gelandang di tengah, Rodri, Kovacic, De Bruyne, Bernardo Silva dan Foden.
Ancelotti di sisi lain senang menerapkan transisi dan fast counter attack, membuat skema andalan 4-3-1-2 menjadi paling realistis. Vinicius dan Rodrygo adalah dua ujung tombak utama. Ditopang empat gelandang, Kroos, Tchouameni, Valverde dan Jude Bellingham.
Hampir tidak ada celah dari kedua tim, membuat duel dua raksasa ini kian menarik. Man City di atas kertas unggul statistik. Tapi Madrid menjamu mereka dengan status berbeda. Siapa yang akhirnya bakal berjaya di leg pertama?