Belgia telah membuang poin di laga perdananya. Kini saatnya berbenah dan tidak memberi poin cuma-cuma lagi untuk lawannya. Celakanya, lawan Belgia untuk matchday kedua adalah Rumania. Tim ini membuat kejutan besar ketika tumbangkan Ukraina di matchday pertama. Mampukah Belgia raih tiga poin perdana.
Belajar Lebih Klinis
Belgia sejatinya sudah menampilkan permainan terbaiknya ketika melawan Slovakia. Faktor keberuntunganlah yang banyak memengaruhi hasil akhir. Kendati demikian, Belgia tidak bisa selamanya mengandalkan faktor luck. Bagaimanapun, hasil melawan Slovakia adalah gambaran betapa Belgia punya masalah di sektor clinical.
Diakui sendiri oleh sang pelatih Domenico Tedesco bahwa skuadnya perlu lebih banyak belajar klinis. Tedesco memuji kreativitas anak asuhnya yang banyak melahirkan peluang ketika laga melawan Slovakia. Namun pelatih 38 tahun itu menilai timnya harus lebih klinis untuk bisa menuntaskan peluang-peluang tersebut.
Harapan Tedesco kini bertumpu pada ujung tombaknya, Romelu Lukaku. Walau tidak mencetak gol, Lukaku bisa dibilang sudah cukup klinis. Penyerang 31 tahun itu menggetarkan jala Slovakia dua kali. Tapi karena faktor ketidakberuntungan, dua gol Lukaku dianulir wasit setelah meninjau ulang VAR.
Main Efektif Ala Rumania
Sepakbola adalah soal hasil akhir, tak peduli bagaimana prosesnya. Inilah yang coba dibuktikan Edward Iodarnescu pada publik sepakbola Rumania dan Eropa. Tim besutannya bukanlah unggulan ketika memulai turnamen Euro 2024. Tapi status non-unggulan itu ia balikkan menjadi kemenangan, bahkan dengan skorn mencolok, 3-0.
Taktik 4-1-4-1 ala Iodarnescu berhasil meredam permainan Ukraina, atau setidaknya membuat mereka nyaman hanya dengan menguasai bola. Rumania secara total hanya menguasai 28 persen bola. Mereka juga hanya melepas 9 tembakan, berbanding 13 milik Ukraina.
Namun, apalah arti statistik kalau tim bisa main efektif. Tiga dari lima tembakan tepat sasaran Rumania berhasil bersarang di gawang Ukraina. Sisi efektivitas inilah yang membuat Rumania merebut tiga poin perdananya. Iodarnescu berjanji akan membawa Rumania melaju lebih jauh. Meskipun mereka tahu, butuh lebih dari efektivitas untuk menumbangkan Belgia.
Rekor Head to Head Seimbang
Belgia boleh menyatakan diri mereka lebih kuat dari Rumania tahun ini. Namun, kalau berkaca dari rekor head to head, Rode Duivels harusnya tidak jemawa. Rumania tercatat pernah mengalahkan mereka lima kali. Jumlah yang sama dengan jumlah kemenangan mereka atas armada Iodarnescu semenjak pertemuan perdana keduanya pada 1937.
Bahkan, dalam lima bentrokan terakhir, Belgia punya rekor tidak meyakinkan. Dalam rentang tersebut, Belgia hanya menang sekali. Sedangkan calon lawan mereka punya catatan tiga kemenangan. Pertemuan terakhir keduanya pada 2012 juga berakhir kemenangan buat Rumania.
Prediksi dan Jadwal Pertandingan
Cologne akan menjadi saksi bisu bagaimana Belgia akan memperjuangkan nasib mereka di Euro 2024 ini. Rode Duviels hanya butuh sesuatu yang sederhana, memperbaiki ketajaman mereka. Karena hanya dengan itulah, mereka bisa memenangkan laga yang akan digelar pada Minggu (23/6) dan akan disiarkan di Vision+ pada pukul 2.00 WIB itu.
Jika Belgia mampu mengembalikan aspek clinical mereka lagi, kemenangan akan jadi sesuatu yang mudah. Efektivitas Rumania harusnya tidak akan ada artinya. Belgia diprediksi bakal menang dengan skor minimal 2-1.