Como 1907 berhasil meraih tiket promosi ke Serie A setelah menyelesaikan Serie B di posisi kedua. Tidak ada yang istimewa dari Como sedekade ke belakang. Lantas, seperti apa peran besar orang Indonesia di balik kisah sukses comeback tim ini ke Serie A?
Penyelamat di Tengah Kebangkrutan
Hampir tidak ada yang mengenal nama Como 1907 semenjak klub ini terdepak dari Serie A musim 2002/2003. Barangkali, degradasi itu membawa bencana buat Como. Buktinya, setelah era kejayaan di mana mereka berhasil promosi, Como bangkrut dua kali.
Titik terendah klub adalah ketika Como harus turun kasta sampai ke Serie D pada 2017/2018. Hingga pada 2019, secercah harapan datang lewat SENT Entertainment Ltd yang merupakan anak perusahaan Djarum asal Indonesia.
Perusahaan ini mengakuisisi Como, serta memberikan kucuran dana segar untuk pengembangan klub. Investasi yang dilakukan pada akhirnya tidak berakhir sia-sia. Como merangkak naik menuju Serie C pada 2019-2020.
Hanya berselang semusim, Como kembali naik tingkat dan berlaga di Serie B dari 2021/2022 hingga 202/2023. Kini, Como akan menikmati petualangannya lagi di Serie A. Sebuah petualangan yang sudah tidak lagi mereka rasakan dalam kurun 21 tahun terakhir.
Cara Hartono Bersaudara Selamatkan Como
Ketika Hartono bersaudara, pemilik Djarum Group, membeli Como pada 2019, mereka punya mimpi besar merombak semua yang ada di klub. Kepemilikan klub kala itu berpindah tangan hanya dengan mahar 850 ribu euro, atau sekitar 14 miliar rupiah.
Langkah awal yang Harton bersaudara lakukan untuk merombak Como adalah membayar utang-utangnya. Gelontoran dana yang terpakai untuk membayar utan berkisar 150 juta euro, atau sekitar 2,6 miliar rupiah.
Berlanjut ke sarana dan prasarana, Como di bawah naungan Hartono bersaudara menggaet nama-nama besar dunia sepakbola. Termasuk Cesc Fabregas, Thierry Henry dan Dennis Wise. Ketiganya masuk sebagai investor, sekaligus ikut berperan sebagai jajaran dewan.
Sisanya, Hartono bersaudara, dengan bantuan para mantan pesepakbola itu melakukan revolusi besar-besaran. Mulai dari membangun stadion, memperbaiki sitem akademi dan merekrut sejumlah pemain berkualitas.
Impact yang dihasilkan, Como mengalami peningkatan performa dalam rentang lima waktu sejak proses akuisisi oleh anak perusahan Djarum. Sekarang, mereka kembali ke puncak kejayaan dengan Serie A menanti untuk musim berikutnya.
Pemilik Klub Italia Terkaya
Dengan keberhasilan Como naik ke Serie A, terungkap pula kalau Hartono bersaudara ternyata adalah pemilik klub Italia terkaya. Forbes mengungkap keduanya memiliki aset kekayaan masing-masing 23,8 miliar USD, atau sekitar 382 triliun rupiah.
Media Italia, Calcio Finanza menempatkan Hartono bersaudara ke dalam top 10 investor olahraga terkaya. Kekayaannya bahkan mengalahkan sejumlah nama pemilik klub tersohor Italia lainnya. Antara lain Rocco Commisso dari Fiorentina, Famiglia Saputo dari Bologna, bahkan John Elkann dari Juventus.
Setelah ini, PR Como selanjutnya adalah soal stadion yang masih harus mengalami pemugaran. Informasi sementara, Stadio Giuseppe Sinigaglia masih belum memenuhi syarat untuk menjadi stadion kandang Serie A. Apapun itu, ucapkan selamat kepada Como yang telah comeback ke Serie A!