Analisis Teknis Liverpool vs Tottenham Hotspur: Dominasi Total The Reds di Anfield

Liverpool menunjukkan performa luar biasa dengan kemenangan telak 4-0 atas Tottenham Hotspur dalam laga Carabao Cup yang berlangsung di Anfield. Kemenangan ini tidak hanya memastikan kelolosan mereka ke final, tetapi juga menegaskan superioritas taktis tim asuhan Arne Slot dibandingkan skuad Ange Postecoglou. Artikel ini akan membahas secara teknis bagaimana Liverpool menguasai jalannya pertandingan, mulai dari strategi yang diterapkan, performa individu, hingga kelemahan yang diperlihatkan Tottenham.

Bacaan Lainnya

1. Formasi dan Pendekatan Strategis

Liverpool: Fleksibilitas dan Intensitas Tinggi

Liverpool turun dengan formasi dasar 4-3-3 yang secara dinamis berubah menjadi 3-2-5 saat menyerang. Joe Gomez sering bergeser ke dalam, membentuk tiga bek sejajar dengan Virgil van Dijk dan Ibrahima Konaté, sementara Trent Alexander-Arnold maju ke lini tengah untuk mendistribusikan bola lebih efektif.

Peran Alexander-Arnold sebagai inverted fullback kembali terbukti efektif. Ia menjadi poros distribusi bola dengan 87% akurasi umpan dan mencatatkan 5 key passes. Dominik Szoboszlai dan Alexis Mac Allister mengisi peran gelandang yang lebih dinamis, sementara Cody Gakpo, Mohamed Salah, dan Luis Díaz memberikan opsi serangan dengan pergerakan tanpa bola yang agresif.

Tottenham: Terisolasi dalam Blok Rendah

Tottenham mencoba bermain dengan pendekatan 4-2-3-1, tetapi kesulitan menembus pressing ketat Liverpool. Gelandang bertahan Yves Bissouma dan Pape Matar Sarr kerap terisolasi, kehilangan banyak duel di lini tengah. Richarlison yang diplot sebagai striker tunggal tidak mendapat suplai bola yang cukup, membuat Spurs hanya mencatatkan 0 tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan.

2. Statistik Kunci yang Menentukan Hasil Akhir

  • Possession: Liverpool 64% – 36% Tottenham
  • Expected Goals (xG): Liverpool 2.84 – 0.31 Tottenham
  • Total Tembakan: Liverpool 19 – 5 Tottenham
  • Shots on Target: Liverpool 8 – 0 Tottenham
  • Pass Accuracy: Liverpool 89% – 77% Tottenham
  • Counter-Pressing Success Rate: Liverpool 73% – 48% Tottenham

Statistik ini menunjukkan bagaimana Liverpool mendominasi penguasaan bola sekaligus lebih efektif dalam memanfaatkan peluang.

3. Faktor Kunci Kemenangan Liverpool

A. Pressing Agresif dan Transisi Cepat

Liverpool menerapkan gegenpressing dengan sangat efektif. Saat kehilangan bola, mereka langsung melakukan counter-pressing dengan tingkat keberhasilan 73%. Curtis Jones dan Mac Allister sering merebut bola di area tinggi, memaksa Spurs kehilangan penguasaan di sepertiga lapangan mereka sendiri.

B. Variasi Serangan dari Sayap dan Tengah

Kombinasi serangan Liverpool sangat beragam. Salah mencetak gol dari titik penalti setelah pergerakan cepatnya membuat lini belakang Spurs panik. Sementara itu, Gakpo dan Szoboszlai mencetak gol dari luar kotak penalti, menunjukkan fleksibilitas serangan The Reds.

C. Performa Solid Virgil van Dijk di Lini Belakang

Kapten Liverpool, Van Dijk, tampil luar biasa dengan 6 intersepsi dan 5 clearances. Tottenham gagal mengeksploitasi celah di pertahanan Liverpool karena disiplin posisi dan komunikasi solid antara Van Dijk dan Konaté.

4. Kelemahan Tottenham yang Dimanfaatkan Liverpool

A. Lemahnya Build-up Play dari Belakang

Tottenham kesulitan membangun serangan dari belakang karena Liverpool menutup jalur umpan ke lini tengah. Pedro Porro dan Destiny Udogie beberapa kali kehilangan bola karena tekanan tinggi dari Diaz dan Salah.

B. Minimnya Kreativitas di Lini Tengah

Tanpa James Maddison, Tottenham kehilangan kreativitas di lini tengah. Umpan progresif yang biasanya menjadi ciri khas mereka tidak terlihat, membuat Richarlison dan Son Heung-min terisolasi di depan.

C. Pertahanan yang Kurang Terorganisir

Empat gol Liverpool memperlihatkan betapa mudahnya lini pertahanan Spurs ditembus. Cristian Romero dan Micky van de Ven sering keluar dari posisi, meninggalkan celah yang dieksploitasi oleh lini serang Liverpool.

5. Evaluasi dan Kesimpulan

Liverpool menunjukkan dominasi total, baik dari segi strategi, statistik, maupun eksekusi di lapangan. Taktik Arne Slot yang fleksibel dan pendekatan pressing yang efektif membuat Tottenham tidak berkutik. Sebaliknya, Tottenham perlu mengevaluasi kelemahan mereka, terutama dalam hal build-up play dan pertahanan.

Dengan kemenangan ini, Liverpool semakin percaya diri menghadapi final Carabao Cup yang akan berlangsung pada 16 Maret 2025 nanti menghadapi Newcastle di Wembley Stadium, sementara Tottenham harus segera menemukan solusi sebelum menghadapi laga berat berikutnya. Jika tidak ada perubahan signifikan dalam pendekatan taktik mereka, Spurs berpotensi mengalami kesulitan dalam sisa musim ini.

Pos terkait